10 Fakta dan Mitos Seputar Batu Akik yang Perlu Kamu Tahu
Dengan motifnya yang unik dan berwarna-warni maka tak mengherankan
jika batu akik kini menjadi “kejadian luar biasa” di Indonesia. Di
Indonesia sendiri tren batu akik sedang melanda seluruh kawasan negeri,
namun sebenarnya tren serupa sudah pernah terjadi di tahun 90-an.
Jika menilik lebih jauh lagi, tren batu akik sebenarnya sudah berlangsung sejak zaman dahulu. Di awali dengan penemuan batu akik pertama di Sisilia yang kemudian berkembang ke seluruh dunia. Di balik coraknya yang beragam, batu akik juga dipercaya memiliki daya magis yang kadang tidak bisa diterima nalar. Dilansir Boombastis dari Gemstone Buzz inilah 10 fakta dan mitos tentang batu akik.
Dalam bahasa Inggris batu akik disebut dengan agate. Nama agate sendiri diambil dari nama sungai yang paling terkenal di zaman kuno bernama Achates. Sungai ini berada di Sisilia dan mengalir sepanjang 54 kilometer.
Menurut risalah Theophrastus yang tertulis pada sebuah batu dengan tahun menunjukkan angka 315 sebelum masehi, nama Achates atau batu akik pertama kali ditemukan di sungai ini. Kini sungai yang fenomenal ini telah berubah nama menjadi sungai Dirillo.
Jika merujuk pada risalah Theophrastus, batu akik baru ditemukan
sekitar 315 tahun sebelum masehi, namun berdasarkan penelitian lebih
lanjut didapatkan fakta yang mengejutkan. Ada bukti yang menunjukkan
bahwa batu akik sudah digunakan sejak 20.000 tahun sebelum masehi.
Berdasarkan penelitian terhadap sejarah, didapatkanlah bukti bahwa kaum pria dari Eropa Utara pada masa zaman batu sudah menggunakan batu mulia ini sebagai perhiasan, dan pada tahun 400 sebelum masehi orang Yunani menggunakannya sebagai perhiasan dan manik-manik.
Batu akik menjadi batu permata kuno yang paling berharga dan yang
paling pertama dikenal oleh manusia sebelum mereka mengenal emas dan
berlian seperti sekarang. Ini dikarenakan jenis batu mulia ini sangat
keras dengan motif yang menarik dan berwarna-warni.
Pada zaman dahulu, siapa saja yang mengenakan batu akik diyakini bisa
membuat pemakainya menjadi ramah, jujur dan berpengetahuan luas.
Singkatnya, batu akik memiliki daya magis yang dapat memperluas
perspektif kehidupan.
Seperti kata pepatah, lain ladang lain belalang lain daerah lain pula
mitos yang berkembang mengenai kemampuan batu akik. Sebagai contoh
dalam budaya Persia, batu akik dianggap memiliki kekuatan untuk mencegah
badai.
Orang Persia percaya bahwa batu akik memiliki kekauatan sebagai
pelindung termasuk melindungi mereka dari amukan badai. Selain itu
mereka juga percaya jika batu akik bisa meringankan pemakainya dari rasa
haus. Di belahan dunia lain juga menganggap jika batu akik adalah batu
permata yang protektif.
Bukan hanya pada zaman dahulu saja yang menyakini bahwa batu akik menyimpan energi yang bisa memberikan berbagai manfaat termasuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Hingga kini pun kepercayaan akan daya magis sebuah batu akik masih terjaga dengan baik.
Batu akik yang sebenarnya adalah batuan alam yang memiliki corak
berwarna-warni ini diasosiasikan dengan kemampuan menyembuhkan. Gangguan
seperti insomnia, alergi, penyakit kulit, dan stres adalah beberapa hal
yang bisa disembuhkan dengan memakai batu akik. Selain itu masih banyak
lagi penyakit yang konon bisa sembuh lantaran memakai batu akik.
Meski sudah dikenal sejak zaman dahulu sebagai batu permata yang
digunakan untuk perhiasan, namun nyatanya fakta menunjukkan bahwa
sebagian besar batu akik dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan mangkuk
ketimbang perhiasan.
Mangkuk yang terbuat dari batu akik ini sangat terkenal pada zaman
dahulu hingga Mitharades, raja Pontus memiliki lebih dari 3.000 mangkuk
dari batu mulia ini. Pada saat ini, Anda bisa melihatnya di
museum-museum kerajaan.
Lain halnya dengan bangsa Sumeria, mereka memiliki kredit tersendiri
atas pemanfaatan batu mulia ini. Bangsa Sumeria menggunakan batu akik
sebagai segel, manik-manik dan berbagai bentuk perhiasan lainnya.
Bangsa Sumeria sendiri adalah salah satu masyarakat perkotaan yang
paling awal muncul di dunia. Mereka menghuni area sebelah selatan dari
Mesopotamia sekitar 5.000 tahun yang lalu. Bangsa ini juga terkenal
salah satu bangsa yang paling maju dalam hal tulis-menulis.
Pada zaman dahulu orang-orang Arab dan Persia memakai cincin batu
akik di jari manis mereka. Uniknya batu akik tersebut diukir ayat-ayat
tertentu yang diambil dari Al-Qur’an dan juga simbol-simbol tertentu.
Dengan memakai cincin batu akik yang seperti itu mereka semua percaya bahwa batu itu akan menyelamatkan mereka dari bahaya. Keyakinan yang seperti itu bahkan masih ada hingga kini. Masih banyak orang-orang yang percaya bahwa batu akik bisa menghindarkan seseorang dari musibah.
Batu akik tampaknya memiliki beberapa makna khusus terkait dengan
ulang tahun pernikahan ke-12 dan ke-14. Ulang tahun pada umur-umur
tersebut dianggap sangat istimewa sehingga dikaitkan dengan batu akik
yang juga memiliki variasi yang beragam indahnya.
Nah, buat pasangan yang juga sependapat dengan kepercayaan ini,
biasanya mereka akan menghadiahi pasangan mereka cincin batu akik tepat
di hari jadi pernikahan mereka yang ke-12 maupun ke-14. Hari-hari
tersebut akan menjadi hari paling istimewa buat mereka.
Warna batu akik yang berbeda-beda tampaknya memiliki hubungan dengan
berbagai sifat fisik dan mental manusia. Sehingga setiap orang akan
memilih jenis-jenis tertentu dari batu akik sesuai dengan kebutuhan
mereka.
Yang unik adalah bahwa ada mitos yang mengatakan jika batu akik
dianggap membawa hoki jika dipakai wanita hamil. Berdasarkan kepercayaan
yang beredar, dengan kesaktian yang dimilikinya batu akik bisa
melindungi ibu dan bayi yang sedang dikandungnya.
Itulah kesepuluh fakta dan mitos seputar batu akik. Jadi sekarang
Anda tahu bahwa batu akik sudah terkenal sejak dahulu dan kesaktiannya
juga sudah diakui oleh orang-orang sebelum kita.
http://www.sttindonesia.ac.id/
Jika menilik lebih jauh lagi, tren batu akik sebenarnya sudah berlangsung sejak zaman dahulu. Di awali dengan penemuan batu akik pertama di Sisilia yang kemudian berkembang ke seluruh dunia. Di balik coraknya yang beragam, batu akik juga dipercaya memiliki daya magis yang kadang tidak bisa diterima nalar. Dilansir Boombastis dari Gemstone Buzz inilah 10 fakta dan mitos tentang batu akik.
1. Batu Akik Pertama Kali Ditemukan di Sisilia
Dalam bahasa Inggris batu akik disebut dengan agate. Nama agate sendiri diambil dari nama sungai yang paling terkenal di zaman kuno bernama Achates. Sungai ini berada di Sisilia dan mengalir sepanjang 54 kilometer.
Menurut risalah Theophrastus yang tertulis pada sebuah batu dengan tahun menunjukkan angka 315 sebelum masehi, nama Achates atau batu akik pertama kali ditemukan di sungai ini. Kini sungai yang fenomenal ini telah berubah nama menjadi sungai Dirillo.
2. Batu Akik Telah Digunakan Sejak Tahun 20.000 Sebelum Masehi
Berdasarkan penelitian terhadap sejarah, didapatkanlah bukti bahwa kaum pria dari Eropa Utara pada masa zaman batu sudah menggunakan batu mulia ini sebagai perhiasan, dan pada tahun 400 sebelum masehi orang Yunani menggunakannya sebagai perhiasan dan manik-manik.
3. Akik Adalah Batu Permata Kuno yang Memiliki Daya Magis
4. Batu Akik Bisa Menjadi Penolak Bala
5. Batu Akik Berkhasiat Menyembuhkan Berbagai Penyakit
Bukan hanya pada zaman dahulu saja yang menyakini bahwa batu akik menyimpan energi yang bisa memberikan berbagai manfaat termasuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Hingga kini pun kepercayaan akan daya magis sebuah batu akik masih terjaga dengan baik.
6. Dahulu Batu Akik Dibikin Mangkuk
7. Bangsa Sumeria Menggunakan Akik Sebagai Perhiasan
8. Orang Arab Memakai Batu Akik Agar terhindar dari Musibah
Dengan memakai cincin batu akik yang seperti itu mereka semua percaya bahwa batu itu akan menyelamatkan mereka dari bahaya. Keyakinan yang seperti itu bahkan masih ada hingga kini. Masih banyak orang-orang yang percaya bahwa batu akik bisa menghindarkan seseorang dari musibah.
9. Batu Akik Buat Hadiah Pernikahan
10. Batu Akik Dapat Melindungi Bayi dalam Kandungan
http://www.sttindonesia.ac.id/
0 komentar:
Posting Komentar